Halo semua, saya ingin membahas tentang pembangunan di wilayah perkotaan dan dampaknya terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang sering dibicarakan adalah bertambahnya daerah resapan air. Mari kita lihat lebih detail.
Apa itu Daerah Resapan Air?
Daerah Resapan Air atau DRA adalah area yang dirancang untuk menyerap, menyimpan, dan memproses air hujan. DRA dapat berupa taman, kolam, atau bahkan atap yang dilengkapi dengan sistem pengumpul air hujan.
Pembangunan di Wilayah Perkotaan
Pembangunan di wilayah perkotaan seringkali mengubah struktur tanah, menggantikan lahan terbuka dengan bangunan atau jalan raya. Hal ini dapat mengurangi daerah resapan air dan mempercepat aliran air hujan menuju saluran air atau sungai.
Dampak Pembangunan terhadap Daerah Resapan Air
Dengan berkurangnya daerah resapan air, maka air hujan tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah dan mengalir dengan cepat menuju saluran air. Hal ini dapat menyebabkan banjir dan erosi tanah.
Di sisi lain, jika pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, seperti membuat taman atau kolam di antara bangunan, maka daerah resapan air dapat tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
Solusi untuk Mempertahankan Daerah Resapan Air
Salah satu solusi untuk mempertahankan daerah resapan air adalah dengan membuat DRA di antara bangunan atau di taman kota. Selain itu, masyarakat juga dapat membuat DRA di rumah masing-masing, seperti mengganti beton di halaman dengan rumput atau menambahkan kolam kecil.
Pemerintah juga dapat membuat kebijakan untuk mempertahankan daerah resapan air, seperti mewajibkan pembangunan taman atau kolam di setiap proyek pembangunan baru.
Kesimpulan
Pembangunan di wilayah perkotaan dapat menyebabkan bertambahnya daerah resapan air jika tidak dikelola dengan baik. Namun, dengan membuat DRA di antara bangunan atau di taman kota, serta membuat kebijakan yang mendorong pelestarian daerah resapan air, maka kita dapat mempertahankan lingkungan yang sehat dan mengurangi dampak banjir dan erosi tanah.
No responses yet